Tampilkan postingan dengan label Berita. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Berita. Tampilkan semua postingan

William Tanuwijaya Jual Saham GOTO Miliknya Rp 26 Miliar, Apa Sebabnya?

 Pendiri Tokopedia sekaligus Komisaris (Co-Chairman) PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), William Tanuwijaya, melepas sebagian kepemilikan sahamnya di GOTO.

Jumlah saham yang dijual adalah 332.220.000 atau 332,2 juta saham Seri A yang dimiliki secara langsung dan tidak langsung. Angka ini setara dengan 0,03 persen dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan. 

Melalui surat keterbukaan informasi  yang dilaporkan kepada Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Jumat, 13 Oktober 2023, tertulis harga penjualan rata-rata adalah sebesar Rp 78,89 per saham. William menjual saham itu pada periode 9–13 Oktober 2023. Dengan harga saham GOTO itu, William diperkirakan meraup sekitar Rp 26 miliar dari transaksi tersebut.

Dalam surat itu pula, tercatat bahwa tujuan dari penjualan saham ini dilakukan untuk “Kebutuhan penting untuk pribadi”. Hingga semalam terpantau unggahan instagram William Tanuwijaya dibanjiri kritik oleh warganet. Sebagian besar komentar tersebut membahas aksi jual saham GOTO yang dilakukannya. Namun saat ini komentar postingan di akun tersebut telah dibatasi. 

Adapun sebelumnya, William memiliki total 20.981.678.973 saham seri A dan seri B atau setara dengan 1,77 persen dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan. Rinciannya, jumlah saham seri A baik itu langsung dan tidak langsung adalah 8.393.044.541 lembar saham. Sementara jumlah saham seri B adalah 12.588.634.432 lembar saham. 

Setelah transaksi, jumlah total kepemilikan William adalah 20.649.458.973 saham seri A dan seri B atau setara dengan 1,72 persen dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan. Rinciannya, William memiliki saham seri A berjumlah 8.060.824.541 lembar saham dan saham seri B sebesar 12.588.634.432 lembar saham. 

Pada akhir perdagangan Jumat lalu, 13 Oktober 2023, saham GOTO jeblok 6 poin atau hingga 8,22 persen bila dibandingkan penutupan pada sehari sebelumnya ke level Rp 67 per saham. Sepanjang perdagangan hari itu, saham GOTO sempat menyentuh level all time low atau titik terendah sepanjang sejarah yakni ke Rp 66 per saham.

Artinya, dalam sepekan terakhir, saham GOTO merosot hingga 20,24 persen. Sejak awal tahun 2023 ini,  saham perusahaan teknologi telah terperosok 26,37 persen.

Asing Net Buy, Lima Saham Paling Diburu

  Investor asing mencatatkan transaksi beli bersih (net buy) saham sebesar Rp 85,90 miliar di seluruh pasar Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (9/10/2023). Meski demikian, Asing masih mencatatkan total jual bersih (net sell) sepanjang tahun berjalan ini mencapai Rp 5,22 triliun.

Hari ini, net buy terbesar di pasar reguler terjadi pada saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) sebesar Rp 104,1 miliar. Kemudian, saham PT Astra International Tbk (ASII) sebesar Rp 85,6 miliar.

Disusul saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) sebanyak Rp 57,8 miliar, saham Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) mencapai 42,7 miliar, dan saham PT United Tractors Tbk (UNTR) sebesar 33,9%.

Sebaliknya, transaksi beli bersih (net sell) terbanyak oleh investor asing menyasar saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 261 miliar dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) Rp 25,4 miliar.

Sementara itu, indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin (9/10/2023) ditutup naik tipis 2,93 poin (0,04%) ke level 6.891,4. Sebagian besar sektor saham melesat. Penguatan tertinggi terjadi pada saham sektor energi sebesar 2,94%, sektor infrastruktur 2,83%, sektor barang baku 1,28%, sektor industri 0,53%, dan sektor transportasi 0,4%.

Saat IHSG hari ini yang relatif datar, dua saham cuannya justru terbang tinggi hingga sentuh Auto Rejection Atas (ARA). Keduanya adalah PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) yang melejit 25% menjadi Rp 975 dan PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX) melesat 24,53% menjadi Rp 264.   

Selain BREN dan APEX, ada tiga saham lainnya yang juga cuannya terbang tinggi. Ketiganya adalah PT Era Media Sejahtera Tbk (DOOH) yang naik 13,51% menjadi Rp 210, PT Bintang Samudera Mandiri Lines Tbk (BSML) meningkat 12,43% menjadi Rp 190, dan PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) terkerek 11,19% menjadi Rp 745.

Kondisi sebaliknya terjadi pada PT Pulau Subur Tbk (PTPS) yang terpangkas 34,85% hingga Auto Rejection Bawah (ARB) dan memimpin daftar top losers. Tak hanya PTPS, PT Mitra Investindo Tbk (MITI) juga ARB karena melemah 24,65%. 

Ada pula saham PT Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi Tbk (JMAS) yang jatuh 25,96%, PT Sumber Sinergi Makmur Tbk (IOTF) terpangkas 23,70%, dan PT Kokoh Era Nusantara Tbk (KOCI) terkikis 19,05%.


Disclaimer On : Ini hanya sekedar info berita saja. tidak ada ajakan jual atau beli saham.

Saham BREN Prajogo Pangestu ARA 25%, Segini Transaksinya

  Emiten Energi Baru dan Terbarukan (EBT) milik konglomerat Prajogo Pangestu yakni PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) terpantau melesat dan sudah menyentuh auto reject atas (ARA) di perdagangan perdananya Senin (9/10/2023).

Per pukul 09:27 WIB, saham BREN terbang 25% ke posisi Rp 975/saham. Saham BREN pun sudah menyentuh ARA di perdagangan perdananya hari ini.

Saham BREN sudah ditransaksikan sebanyak 3.970 kali dengan volume sebesar 19,1 juta lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 18,62 miliar. Adapun kapitalisasi pasarnya di perdagangan perdananya sudah mencapai Rp 130,44 triliun.

Hingga pukul 09:27 WIB, di order bid atau beli, pada harga batas atasnya di Rp 975/saham, ada 8,97 juta lot antrian atau sekitar Rp 874 miliar.

Sedangkan di order offer atau jual, belum ada antrian yang tertera kembali, menandakan bahwa saham BREN sudah menyentuh ARA.

Pada hari ini, saham BREN resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). BREN menawarkan 4.015.000.000 saham baru atau sebesar 3% dari dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum Perdana, dengan harga penawaran sebesar Rp 780 per saham dan jumlah nilai Penawaran Umum secara keseluruhan sebesar Rp 3.131.700.000.000.

CEO Barito Pacific dan Komisaris Utama Barito Renewables, Agus Salim Pangestu mengatakan, aksi korporasi ini untuk mendukung pemerintah Indonesia dalam upayanya menuju transisi energi yang berkelanjutan.

"Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada mitra dan investor berharga kami atas kepercayaan mereka kepada kami dan tekad kuat kami untuk mencapai tujuan nol emisi," ujarnya di Jakarta, Senin (9/10).

Sementara, CEO Barito Renewables, Hendra Soetjipto mengatakan, IPO Barito Renewables akan membawa BREN tidak hanya terbatas pada industri geotermal namun juga menuju ke teknologi terbarukan lainnya, dengan didukung oleh keunggulan operasional yang kuat.

"Kami berharap BREN akan menarik mitra, investor, dan bakat baru dalam upaya kami untuk membantu Indonesia mencapai target energi terbarukan dan menciptakan masa depan yang lebih cerah dan bersih," sebutnya.

Adapun penggunaan dana IPO setelah dikurangi biaya akan digunakan untuk membayar sebagian utang fasilitas B kepada Bangkok Bank Public Company Limited sebanyak-banyaknya sebesar US$ 158.588.321.

Selain itu, IPO BREN juga bertujuan untuk memenuhi kewajiban pembayaran kepada Star Energi Oil & Gas Pte. Ltd. perihal penunjukan Star sebagai pemegang saham ACEHI. Rinciannya pembayaran kepada SEOG sebesar US$ 66,50 juta dan kepada Perseroan sebesar US$ 6 juta.

Biaya yang dibayarkan Star kepada Perseroan akan digunakan untuk pembayaran gaji, biaya jasa dan biaya sewa.

Asal tahu saja, pemilik Barito Renewables Energy adalah Pt Barito Pacific sebesar 66,67%. Sisanya, Green Energy Era sebesar 24,33%, Jupiter Tiger Holding 4,5% dan Prime Hill Fund sebanyak 4,5%.

Setelah IPO, kepemilikan BRPT di BREN akan terdilusi menjadi 64,43%, Green Energy 23,52%, Jupiter Tiger dan Prime Hill Fund 4,35% dan masyarakat sebesar 3,35 persen.


Disclaimer On : Ini hanya sekedar info berita saja. tidak ada ajakan jual atau beli saham.

Hati-hati pompom tanpa ilmu (ngawur) yang mengatas nama-kan kami. semua informasi kami selalu melalui website ini sinyalsahamfree.my.id informasi di tempat lain. bukan dari kami.